Rabu, 17 Oktober 2012

QUIS PROFESI PENDIDIKAN (PBSI REG.C/ 18-10-2012)

PROFESI PENDIDIKAN 
PBSI REG C
Pertemuan ke 4 / 18 Oktober 2012
QUIS
- Dr. Djailani, M.Pd
- Siraj, S.Pd., M.Pd




Petunjuk
  • Setiap soal dikerjakan dengan menyertakan kutipan/pendapat para ahli serta menyertakan daftar kepustakaan dari buku, jurnal, artikel, blog dan website yang sudah anda baca/kutip.
  • Quis ini sangat mengutamakan kejujuran dan dikerjakan masing-masing (jawaban yang sama persis/identik tidak akan diperiksa)
  • Penyerahan tugas tanggal 24 Oktober 2012.
Soal
  1. Jelaskan tentang hakikat pendidikan, serta mengapa pendidikan itu sangat penting untuk kelangsungan kehidupan manusia?
  2. Jelaskan tentang pengertian pendidikan menurut para ahli dan anda simpulkan pengertian pendidikan tersebut menurut sudut pandang anda.
  3. Kenapa guru dikatakan sebagai suatu profesi dan bukan pekerjaan? dan kenapa ada program dari pemerintah untuk mengadakan PPG bagi calon guru.
  4. Menurut anda, perlukah program PPG tersebut, dan apa manfaat bagi anda sebagai calon seorang pendidik/guru.
  5. Jika melihat tentang degradasi moral yang melanda pendidikan kita seperti tawuran pelajar dan bentrokan mahasiswa, menurut anda apa yang salah dalam sistem pendidikan di Negeri kita? berikan argumentasi anda.

QUIS LANDASAN PENDIDIKAN (BIOLOGI R.A & R.D, 18-10-2012)

LANDASAN PENDIDIKAN 
Prodi Biologi R.A dan R.D
Pertemuan ke 4 / 18 Oktober 2012
QUIS
- Dr. Djailani, M.Pd
- Siraj, S.Pd., M.Pd




Petunjuk
  • Setiap soal dikerjakan dengan menyertakan kutipan/pendapat para ahli serta menyertakan daftar kepustakaan dari buku, jurnal, artikel, blog dan website yang sudah anda baca/kutip.
  • Quis ini sangat mengutamakan kejujuran dan dikerjakan masing-masing (jawaban yang sama persis/identik tidak akan diperiksa)
  • Penyerahan tugas tanggal 24 Oktober 2012.
Soal
  1. Jelaskan tentang hakikat pendidikan, serta mengapa pendidikan itu sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia?
  2. Jelaskan tentang pengertian pendidikan menurut para ahli dan anda simpulkan pengertian pendidikan tersebut menurut sudut pandang anda.
  3. Uraikan tentang jalur pendidikan terdiri yang terdiri atas pendidikan formal, nonformal dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya.
  4. Jika melihat tentang degradasi moral yang melanda pendidikan kita seperti tawuran pelajar dan bentrokan mahasiswa, menurut anda apa yang salah dalam sistem pendidikan di Negeri kita? berikan argumentasi anda.

FISIKA DASAR/AKAFARMA (Part 3, 17-10-2012)


FISIKA DASAR

BESARAN DAN SATUAN LANJUTAN
Pertemuan ke 3
Rabu, 17 Oktober 2012
Ruang 1A, 1B, dan 1C
Siraj, S.Pd., M.Pd
 

ANGKA PENTING
Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut Angka Penting, terdiri atas angka-angka pasti dan angka-angka terakhir yang ditaksir (angka taksiran).

       Aturan penulisan/penyajian angka penting dalam pengukuran:

  1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting. Contoh: 72,753 (5 angka penting). 
  2. Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 9000,1009 (9 angka penting).
  3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi terletak di depan tanda desimal adalah angka penting. Contoh: 3,0000 (5 angka penting).
  4. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan di belakang tanda desimal adalah angka penting. Contoh: 67,50000 (7 angka penting).
  5. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan tanda desimal adalah angka tidak penting. cntoh: 4700000 (2 angka penting). 
  6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak penting. Contoh: 0,0000789 (3 angka penting).

SUMBER-SUMBER KETIDAKPASTIAN DALAM PENGUKURAN

Mengukur selalu menimbulkan ketidakpastian. Artinya, tidak ada jaminan bahwa pengukuran ulang akan memberikan hasil yang tetap sama. Ada tiga sumber utama yang menimbulkan ketidakpastian pengukuran, yaitu:

1.    Ketidakpastian Sistematik
Ketidakpastian sistematik bersumber dari alat ukur yang digunakan atau kondisi yang menyertai saat pengukuran. Bila sumber ketidakpastian adalah alat ukur, maka setiap alat ukur tersebut digunakan akan memproduksi ketidakpastian yang sama. Yang termasuk ketidakpastian sistematik antara lain:

    Ketidakpastian Alat, Ketidakpastian ini muncul akibat kalibrasi skala penunjukkan angka pada alat tidak tepat, sehingga pembacaan skala menjadi tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
    Kesalahan Nol, Ketidaktepatan penunjukan alat pada skala nol juga melahirkan ketidakpastian sistematik. Hal ini sering terjadi, tetapi juga        sering terabaikan.
    Waktu Respon Yang Tidak Tepat. Ketidakpastian pengukuran ini muncul akibat dari waktu pengukuran (pengambilan data) tidak bersamaan dengan saat munculnya data yang seharusnya diukur, sehingga data yang diperoleh bukan data yang sebenarnya.
Kondisi Yang Tidak Sesuai. Ketidakpastian pengukuran ini muncul karena kondisi alat ukur dipengaruhi oleh kejadian yang hendak diukur. Misalkan mengukur panjang kawat baja pada suhu tinggi menggunakan mistar logam. Hasil yang diperoleh tentu bukan nilai yang sebenarnya karena panas mempengaruhi objek yang diukur
     maupun alat pengukurnya.

2.     Ketidakpastian Random (Acak)
Ketidakpastian random umumnya bersumber dari gejala yang tidak mungkin dikendalikan secara pasti atau tidak dapat diatasi secara tuntas. Gejala tersebut umumnya merupakan perubahan yang sangat cepat dan acak hingga pengaturan atau pengontrolannya di luar kemampuan kita.
Misalnya:
Fluktuasi pada besaran listrik. Tegangan listrik selalu mengalami fluktuasi (perubahan terus menerus secara cepat dan acak). Akibatnya kalau kita ukur, nilainya juga berfluktuasi. Demikian pula saat kita mengukur kuat arus listrik.

3.    Ketidakpastian Pengamatan
Ketidakpastian pengamatan merupakan ketidakpastian pengukuran yang bersumber dari kekurangterampilan manusia saat melakukan kegiatan pengukuran.
Misalnya: metode pembacaan skala tidak tegak lurus (paralaks), salah dalam membaca skala, dan pengaturan atau pengesetan alat ukur yang kurang tepat.
 
Gambar 1. 1 Posisi A dan C menimbulkan kesalahan paralaks.Posisi B yang benar


Seiring kemajuan teknologi, alat ukur dirancang semakin canggih dan kompleks, sehingga banyak hal yang harus diatur sebelum alat tersebut digunakan. Bila yang mengoperasikan tidak terampil, semakin banyak yang harus diatur semakin besar kemungkinan untuk melakukan kesalahan sehingga memproduksi ketidakpastian yang besar pula.

Besarnya ketidakpastian berpotensi menghasilkan produk yang tidak berkualitas, sehingga harus selalu diusahakan untuk memperkecil nilainya, di antaranya dengan kalibrasi, menghindari gangguan luar, dan hati-hati dalam melakukan pengukuran.
 

 
Unsyiah - IAIN - Kompas