PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN
KURIKULUM
Kajian Teks Kurikulum Fisika
TFS 4803
Pertemuan ke 5/Jum'at, 29 April 2011
Siraj, S.Pd., M.Pd.
Pengembangan kurikulum
berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
Prinsip Berorientasi
pada Tujuan
Pengembangan kurikulum
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu, yang bertitik tolak dari tujuan
pendidikan nasional. Tujuan kurikulum merupakan penjabaran dan upaya untuk
mencapai tujuan satuan dan jenjang pendidikan tertentu. Tujuan kurikulum
mengandung aspek-aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai, yang
selanjutnya menumbuhkan perubahan tingkah laku peserta didik yang mencakup ketiga aspek tersebut dan bertalian dengan
aspek-aspek yang terkandung dalam tujuan pendidikan nasional.
Prinsip relevansi
(Kesesuaian)
Pengembangan kurikulum yang
meliputi tujuan, isi dan sistem penyampaiannya harus relevan dengan kebutuhan
dan keadaan masyarakat, tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, serta serasi
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam Oxford Advanced Dictionary of Current English, kata relevansi atau relevan mempunyai arti (closely)
connected with what is happening,
yakni kedekatan hubungan dengan apa yang terjadi. Apabila dikaitkan dengan
pendidikan, berarti perlunya kesesuaian antara (program) pendidikan dengan tuntutan kehidupan masyarakat (the needs of society). Pendidikan
dikatakan relevan bila hasil yang diperoleh akan berguna bagi kehidupan
seseorang.
Prinsip Efisiensi
dan Efektivitas
Pengembangan kurikulum harus
mempertimbangkan segi efisien dalam pendayagunaan dana, waktu, tenaga dan
sumber-sumber yang tersedia agar dapat mencapai hasil yang optimal. Dana yang
terbatas harus digunakan sedemikian rupa dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembelajaran. Waktu yang tersedia bagi siswa belajar di sekolah juga terbatas
(kurang lebih 6 jam sehari) harus dimanfaatkan secara tepat sesuai dengan mata
ajaran dan bahan pembelajaran yang diperlukan.
Prinsip efektivitas yang
dimaksudkan adalah sejauh mana perencanaan kurikulum dapat dicapai sesuai
dengan keinginan yang telah ditentukan. Dalam proses pendidikan ,
efektivitasnya dapat dilihat dari dua sisi, yakni:
a. Efektivitas mengajar pendidik berkaitan dengan sejauh
mana kegiatan belajar mengajar yang telah direncanakan dapat dilaksanakan
dengan baik.
b. Efektivitas belajar anak didik, berkaitan dengan sejauh
mana tujuan-tujuan pelajaran yang diinginkan telah dicapai melalui kegiatan
belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
Prinsip
Fleksibelitas (keluwesan)
Kurikulum yang luwes mudah
disesuaikan, diubah, dilengkapi atau dikurangi berdasarkan tuntutan dan keadaan
ekosistem dan kemampuan setempat, jadi tidak statis atau kaku. Misalnya dalam
suatu kurikulum disediakan program pendidikan ketrampilan industri dan
pertanian. Pelaksanaannya di kota, karena tidak tersedianya lahan pertanian,
maka yang dilaksanakan adalah program pendidikan ketrampilan industri.
Sebaliknya, pelaksanaannya di deas ditekankan pada program pendidikan
ketrampilan pertanian. Dalam hal ini lingkungan sekitar, keadaan masyarakat dan
ketersediaan tenag dan peralatan menjado faktor pertimbangan dalam rangka
pelaksanaan kuriulum.
Prinsip
Berkesinambungan (Kontinuitas)
Kurikulum disusun secara
berkesinambungan, artinya bagian-bagian, aspek-aspek. Amteri, bahan kajia
disusun secara berurutan tanpe terlepas-lepas, melainkan satu sama lain
memiliki hubungan fungsional yang bermakna, sesuai dengan jenjang pendidikan,
struktur dalam satuan pendidikan, tingkat perkembangan siswa. Dengan prinsip
ini, tampak jelas alur dan keterkaitan di dalam kurikulum tersebut sehingga
mempermudah guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Prinsip Keseimbangan
Penyusunan kurikulum supaya
memperhatikan keseimbangan secara proporsional dan fungsional antara berbagai
program dan sub program, antara semua mata ajaran,dan antara aspek-aspek
perilaku yang ingin dikembangkan. Keseimbangan juga perlu diadakan antara teori
dan praktik, antara unsur-unsur keilmuan sains, sosial, humaniora dan keilmuwan
perilaku. Dengan keseimbangan tersebut duharapkan terjalin perpaduan yang lengkap
dan menyeluruh, yang satu sama lainnya saling memberikan sumbangannya terhadap
pengembangan pribadi.
Prinsip Keterpaduan
Kurikulum dirancang dan
dilaksanakan berdasarkan prinsip keterpaduan. Perencanaan terpadu bertitik
tolak dari masalah atau topik dan konsistensi antara unsur-unsurnya.
Pelaksanaan terpadu dengan melibatkan semua pihak, baik di lingkungan sekolah
maupun pada tingkat intersektoral.
Dengan keterpaduan ini duharapkan terbentuknya pribadi yang ulat dan utuh.
Disamping itu juga dilaksanakan keterpaduan dalam proses pembelajaran, baik di
dalam interaksi antara siswa dan guru mapun antara teori dan praktek.
Prinsip Mutu
Pengembangan kurikulum
berorientasi pada pendidikan mutu dan mutu pendidikan. Pendidikan mutu berarti
pelaksanaan pembelajaran yang bermutu, sedang mutu pendidikan berorientasi pada
hasil pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang bermutu ditentukan oleh
derajat mutu guru, kegiatan belajar mengajar, peralatan/media yang bermutu.
Hasil pendidikan yang bermutu diukur berdasarkan kriteria tujuan pendidikan
nasional yang diharapkan.
0 komentar:
Posting Komentar