Jumat, 25 Mei 2012

Pengantar Manajemen Pendidikan (PROSES MANAJEMEN PEMBELAJARAN) Pertemuan ke 10 / 24-25 Mei 2012

  Pengantar Manajemen Pendidikan 
  Kelas Reguler A, B dan Kelas Mandiri
  Pertemuan ke 10 (Sepuluh) / 24-25 Mei 2012
  Proses Manajemen Pembelajaran
- Dr. Djailani, M.Pd
- Siraj, S.Pd., M.Pd
 
 
 
 
 
Manajemen pembelajaran merupakan proses mengelola yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian (pengarahan) dan pengevaluasian kegiatan yang berkaitan dengan proses membelajarkan siswa dengan mengikutsertakan berbagai faktor di dalamnya guna mencapai tujuan. Dalam mengelola pembelajaran, guru sebagai manajer melaksanakan berbagai langkah kegiatan mulai dari merencanakan pembelajaran, mengorganisasikan pembelajaran, mengarahkan dan mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan.

Dalam proses manajemen pembelajaran akan dibahas tentang manajemen pengembangan kemampuan siswa, manajemen guru terhadap pembelajaran, perencanaan pembelajaran, manajemen strategi pembelajaran, manajemen pengelolaan kualitas pembelajaran, dan manajemen penilaian berbasis kelas.

Manajemen Pengembangan Kemampuan Siswa
Kompetensi merupakan kemampuan yang dapat dilakukan siswa yang mencakup tiga aspek, yaitu: pengetahuan, sikap dan keterampilan. Pembelajaran berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang memiliki standar, yaitu acuan bagi guru tentang kemampuan yang menjadi fokus pembelajaran dan penilaian.
Bloom (Dharma, 2008:12) mengemukakan “Kemampuan masing-masing siswa dalam suatu mata pelajaran akan disesuaikan dengan kemampuan kognitif, kemampuan afektif, dan kemampuan psikomotorik”. Berikut akan dijelaskan tentang klasifikasi hasil belajar sebagai berikut:
Kemampuan kognitif adalah merangsang kemampuan berpikir, kemampuan memperoleh pengetahuan, kemampuan yang berkaitan dengan pemerolehan pengetahuan pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan, dan penalaran. Menurut Dharma (2008:12) “Kemampuan kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 (enam) aspek yaitu: “Pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi”. Aspek pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, termasuk kognitif tingkat rendah, sedangkan aspek analisis, sintesis, dan evaluasi termasuk kognitif tingkat tinggi.
Kemampuan afektif yaitu kemampuan yang berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat, penerimaan atau penolakan terhadap suatu objek. Krathwoohl et al (Yamin dan Maisah, 2009:80) mengemukakan “Mengembangkan kemampuan afektif ke dalam 5 (lima) kelompok, yaitu: pengenalan, pemberian respon, penghargaan, terhadap nilai, pengorganisasian, dan pengamalan”.
Kemampuan psikomotorik yaitu kemampuan melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan, dan kemampuan yang berkaitan dengan gerak fisik, seperti: kegiatan praktik, demonstrasi dari sebuah materi pelajaran. Kemampuan psikomotorik psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak.

Perencanaan Pembelajaran
Proses suatu perencanaan dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisis kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut Jihad dan Haris (Yamin dan Maisah, 2009:123) “Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran”. Kedua aspek ini berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa di saat pembelajaran sedang berlangsung. Perencanaan pembelajaran dimaksudkan untuk agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran
Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yaitu perubahan tingkah perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada.
Uno (2008:3) mengemukakan bahwa perlunya perencanaan pembelajaran dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Upaya perbaikan pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi sebagai berikut:
  1. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembelajaran.
  2. Untuk merancang sesuatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan sistem.
  3. Perencanaan desain pembelajaran mengacu pada bagaimana seseorang belajar.
  4. Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran mengacu pada siswa secara perorangan.
  5. Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran, dalam hal ini aka nada tujuan langsung pembelajaran, dan tujuan pengring dari npembelajaran.
  6. Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk belajar.
  7. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran.
  8. Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan pembelajaran dibuat bukan hanya sebagai pelengkap administrasi, namun disusun sebagai bagian integral dari proses pekerjaan profesional, sehingga berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian, penyusunan perencanaan pembelajaran merupakan suatu keharusan karena didorong oleh kebutuhan agar pelaksanaan pembelajaran terarah sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai.

Tinggalkan komentar anda. Terima kasih.
 

Midtest Kajian Teks Kurikulum Fisika

TAKEHOME EXAMINATION
Kajian Teks Kurikulum Fisika
Midtest
- Dra. Nurulwati, M.Pd.
- Siraj, S.Pd., M.Pd.






Petunjuk
  • Setiap soal dikerjakan dengan menyertakan kutipan/pendapat para ahli serta menyertakan daftar kepustakaan dari buku, jurnal, artikel, dan website yang sudah anda baca/kutip.
  • Midtest ini sangat mengutamakan kejujuran dan dikerjakan masing-masing (jawaban yang sama persis/identik tidak akan diperiksa).
  • Waktu penyerahan tugas pada hari Jum'at tanggal 1 Juni 2012.
  • Penyerahan tugas tidak boleh diwakili.


Soal
  1. Jelaskan pengertian kurikulum dan unsur-unsur dari pengertian kurikulum.
  2. Uraikan komponen-komponen yang terdapat dalam kurikulum. 
  3. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip dari pengembangan kurikulum.
  4. Jelaskan tentang konsep dasar kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), serta landasan yuridis pengembangan KTSP.

Kamis, 24 Mei 2012

TAKEHOME EXAMINATION
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR FISIKA
QUIS
- Drs. Evendi, M.Pd.
- Siraj, S.Pd., M.Pd.





Petunjuk
  • Setiap soal dikerjakan dengan menyertakan kutipan/pendapat para ahli serta menyertakan daftar kepustakaan dari buku, jurnal, artikel, dan website yang sudah anda baca/kutip.
  • Quis ini sangat mengutamakan kejujuran dan dikerjakan masing-masing (jawaban yang sama persis/identik tidak akan diperiksa).
  • Penyerahan quis pada tanggal 30 Mei 2012
 
Soal
 
  1. Jelaskan tentang hakikat strategi belajar mengajar mengajar dalam fisika. 
  2. Dalam sejarah dunia pendidikan guru merupakan sosok figur teladan bagi siswa dan siswi yang harus memiliki strategi dan teknik-teknik dalam mengajar, jelaskan pendapat tersebut. 
  3. Mengapa dalam proses belajar mengajar diperlukan suatu strategi?
  4. Jelaskan tentang klasifikasi strategi belajar mengajar.

= = = Selamat Bekerja = = =

Rabu, 16 Mei 2012

KAJIAN TEKS KURIKULUM FISIKA (KOMPONEN KURIKULUM 2) PERTEMUAN 6 (16-5-12)

KAJIAN TEKS KURIKULUM FISIKA
PERTEMUAN KE 6 (16 MEI 2012)
KOMPONEN KURIKULUM (2)
-Dra. Nurulwati, M.Pd
-Siraj, S.Pd., M.Pd
 



 
Kurikulum sebagai suatu sistem keseluruhan memiliki komponen-komponen yang saling berkaitan antara satu dan lainnya, yaitu:
  1. Tujuan 
  2. Materi 
  3. Metode 
  4. Organisasi 
  5. Evaluasi  

Metode
Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. Suatu metode mengandung pengertian terlaksananya kegiatan guru dan kegiatan siswa dalam proses  pembelajaran. Metode dilaksanakan melalui prosedur tertentu. Dewasa ini, keaktifan siswa belajar mendapat tekanan utama dibandingkan dengan keaktifan guru yang bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswa. Karena  itu, istilah yang lebih menekankan pada kegiatan guru, selanjutnya diganti dengan istilah strategi pembelajaran yang menekankan pada kegiatan siswa.
Metode atau strategi pembelajaran menempati fungsi yang penting dalam kurikulum, karena memuat tugas-tugas yang perlu dikerjakan oleh siswa dan guru. Karena itu, penyusunannya hendaknya berdasarkan analisa tugas yang mengacu pada tujuan kurikulum dan berdasarkan perilaku awal siswa. Dalam hubungan ini, ada  tiga alternatif pendekatan yang dapat digunakan, yakni:
  1. Pendekatan yang berpusat pada mata pelajaran, dimana materi pembelajaran terutama bersumber dari mata pelajaran. Penyampaiannya dilakukan melalui komunikasi antara guru dan siswa. Guru sebagai penyampai pesan atau komunikator, siswa sebagai penerima pesan. Bahan pelajaran adalah pesan itu sendiri. Dalam rangkaian komunikasi tersebut dapat digunakan berbagai metode mengajar.
  2. Pendekatan yang berpusat pada siswa. Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan kebutuhan, minat dan kemampuan siswa. Dalam pendekatan ini lebih banyak digunakan metode dalam rangka individualisasi pembelajaran. Seperti belajar mandiri, belajar modular, paket belajar dan sebagainya.
  3. Pendekatan yang berorientasi pada kehidupan masyarakat. Pendekatan ini bertujuan mengintegrasikan sekolah dan masyarakat dan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat. Prosedur yang ditempuh ialah dengan mengundang masyarakat ke sekolah atau siswa berkunjung ke masyarakat. Metode yang digunakan terdiri dari: karya wisata, nara sumber, kerja pengalaman, survei, proyek pengabdian/pelayanan masyarakat, berkemah dan unit.

Organisasi Kurikulum
Organisai kurikulum terdiri dari beberapa bentuk, yang masing-masing memiliki ciri-cirinya sendiri.
1.      Mata Pelajaran Terpisah-pisah (Isolated Subjects).
Kurikulum terdiri dari sejumlah mata ajaran yang terpisah-pisah, seperti: Sejarah, Ilmu Pasti, Bahasa Indonesia, dan sebagainya. Tiap mata pelajaran disampaikan sendiri-sendiri tanpa ada hubungannya dengan mata ajaran lainnya. Masing-masing diberikan pada waktu tertentu, dan tidak dipertimbangkan minat, kebutuhan dan kemampuan siswa, semua materi diberikan sama.
2.      Mata Ajaran-Mata Ajaran Berkorelasi (Correlated).
Korelasi diadakan sebagai upaya untuk mengurangi kelemahan-kelemahan sebagai aikbat pemisahan mata ajaran. Prosedur ynag ditempuh adalah menyampaikan pokok-pokok yang saling berkorelasi guna memudahkan siswa memahami pelajaran tersebut. Contohnya, dalam pengajaran biologi dan fisika, masing-masing diberikan dalam waktu yang berbeda, tetapi isi/materi dihubungkan dengan hal yang sama, atau dengan pusat  minat. Cara lain, ialah pada waktu guru biologi dengan topik tertentu, dia korelasikan dengan masalah tertentu dalam mata ajaran fisika.
3.      Bidang Studi (Broadfield).
Beberapa mata ajaran yang sejenis dan memiliki ciri-ciri yang sama dikorelasikan/difungsikan dalam satu bidang pengajaran, misalnya bidang studi bahasa, meliputi membaca, bercerita, mengarang, bercaka-cakap dan sebagainya. Demikian juga dengan bidang studi lainnya, seperti IPS, IPA,  Matematika dan lainnya.Salah satu mata ajaran dapat dijadikan core subject sedangkan mata ajaran lainnya dikorelasikan dengan core tersebut.
4.      Program yang berpusat pada Anak (Childecentered Program).
Program ini adalah orientasi baru dimana kurikulum dititik-beratkan pada kegiatan-kegiatan peserta didik, bukan pada mata ajaran. Guru menyiapkan program yang meliputi kegiatan-kegiatan yang menyajikan kehidupan anak, misalnya: ekskursi, cerita. Dengan cara memperkaya dan memperluas macam-macam kegiatan, peserta didik dapat memperoleh pengetahuan dan ketrampilan. Cara lain untuk melaksanakan kurikulum ini, ialah pengajaran dimulai dari kelompok siswa yang belajar, kemudian guru bersama siswa tersebut menyususn program bagi mereka. Para siswa akan memperoleh pengalaman melalui program ini.
5.      Core Program
Core artinya inti atau pusat. Core program adalah suatu program inti berupa suatu unit atau masalah. Masalah itu diambil dari suatu mata ajaran tertentu, misalnya bidang studi IPS. Beberapa mata ajaran lainnya diberikan melalui kegiatan-kegiatan belajar dalam upaya memecahkan masalah tersebut tidak diberikan secara terpisah. Biasanya dalam program itu telah disarankan pengalaman-pengalaman yang akan diperoleh oleh siswa dalam garis besarnya. Berdasarkan pengalaman-pengalaman yang disarankan itu, guru dan siswa memilih, merencanakan dan mengembangkan suatu unit kerja yang sesuai dengan minat, kebutuhan dan kemampuan siswa.
6.      Electic Program
Electic  program adalah suatu program yang mencari keseimbangan antara organisasi kurikulum yang berpusat pada mata ajaran dan yang berpusat pada peserta didik. Caranya ialah memilih unsur-unsur yang dianggap baik yang terdapat pada kedua jenis organisasi tersebut, kemudian unsur-unsur itu diintegrasikan menjadi suatu program. Program ini sesuai dengan minat, kebutuhan dan kematangan peserta didik. Ruang lingkup dan urutan bahan pelajaran ditentukan sebelumnya, dan kemudian perinciannya dikerjakan oleh guru dan siswa. Sebagian waktu digunakan untuk pengajaran langsung, misalnya pengajaran ketrampilan, dan sebagian waktu lainnya disediakan untuk unit kerja. Program ini juga menyediakan kesempatan untuk kerja kreatif, mengembangkan apresiasi dan pemahaman. Pembagian waktu disesuaikan dengan kegiatan untuk mencapai kurikulum ini bersifat luwes.

Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu komponen kurikulum, karena kurikulum adalah pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan siswa. Berdasarkan informasi ini dapat dibuat keputusan tentang kurikulum itu sendiri, pembelajaran, kesulitan dan upaya bimbingan yang perlu dilakukan.
Aspek-aspek yang perlu diniali bertitik tolak dari aspek-aspek tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan kurikulum, tujuan pembelajaran dan tujuan belajar siswa. Setiap aspek yang dinilai berpangkal pada kemampuan-kemampuan apa yang hendak dikembangkan, sedangkan tiap kemampuan itu mengandung unsur-unsur pengetahuan, ketrampilan dan sikap serta nilai. Penetapan aspek  yang dinilai mengacu pada kriteria keberhasilan yang telah ditentukan dalam kurikulum tersebut.
Jenis penilaian  yang dilaksanakan bergantung pada tujuan diselenggarakannya penilaian tersebut. Misalnya, penilaian formatif dimaksudkan untuk mengetahu kemajuan siswa dan dalam upaya melakukan perbaikan apa yang dibutuhkan. Berbeda dengan penilaian sumatif yang bermaksud menilai kemajuan siswa setelah satu semester atau dalam periode tertentu, untuk mengetahui perkembangan siswa secara menyeluruh.
Ada beberapa persyaratan yang hatus dipenuhi oleh suatu instrumen penilaian, ialah validitas, reliabelitas, objektivitas, kepraktisan, dan pembedaan. Di samping itu perlu diperhatikan bahwa penilaian harus objektif, dilakukan berdasarkan tanggung jawab kelompok guru, rencana yang rinci dan terkait dengan pelaksanaan kurikulum, sesuai dengan tujuan dan materi kurikulum, menggunakan alat ukur yang handal dan mudah dilaksanakan serta memberikan hasil yang akurat.


Berikan komentar tentang 3 (tiga) komponen kurikulum di atas.
Anda diangap hadir, jika meninggalkan komentar pada bahan bacaan di atas.Terima kasih.

Sabtu, 12 Mei 2012

Pengantar Manajemen Pendidikan Kelas Mandiri (FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN) Pertemuan ke 9 (Sembilan) / 11 Mei 2012

Pengantar Manajemen Pendidikan 
  Kelas Mandiri
  Pertemuan ke 9 (Sembilan) / 11 Mei 2012
  FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN

- Dr. Djailani, M.Pd
- Siraj, S.Pd., M.Pd



Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.
            Kehadiran manajemen dalam organisasi adalah untuk melaksanakan kegiatan agar suatu tujuan tercapai dengan efektif dan efesien. Fungsi manajemen dapat ditelaah dari aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan para manajer. Dalam manajemen pendidikan terdapat fungsi-fungsi manajemen yang saling berkaitan.
            Menurut Syafaruddin dan Nasution (2005:71) ada 4 (empat) fungsi manajemen yaitu: “(a) Perencanaan (planning); (b) pengorganisasian (organizing); (c) kepememimpinan (leadership); dan (d) pengawasan (controlling)”. Berdasarkan kutipan di atas, maka dapat dijelaskan tentang fungsi dari manajemen pendidikan adalah sebagai berikut:
Perencanaan (planning) merupakan tindakan awal dalam proses manajemen. Menurut Usman (2009:65) “Perencanaan adalah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan ditetapkan”. Pendapat senada dikemukakan oleh Robbins (Syafaruddin dan Nasution, 2005:71) yaitu: “Perencanaan adalah  proses menetukan tujuan dan menetapkan cara terbaik untuk mencapai tujuan”. Berdasarkan kutipan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan pada hakikatnya merupakan proses pengambilan keputusan atas sejumlah pilihan mengenani sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang guna mencapai tujuan yang diharapkan.
Usman (2009:65) mengemukakan tentang tujuan perencanaan adalah sebagai berikut:
  1. Standar pengawasan, yakni mencocokkan pelaksanaan dengan perencanaan;
  2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan;
  3. Mengetahui siapa saja yang terlibat baik kualifikasi maupun kuantitasnya;
  4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan;
  5. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan penghematan;
  6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan;
  7. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub-kegiatan;
  8. Mendetekdi hambatan kesulitan yang bakal ditemui;
  9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
            Berdasarkan kutipan di atas, maka unsur-unsur yang terkandung dalam perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, adanya proses, hasil yang ingin dicapai, dan menyangkut masa depan dalam waktu tertentu.
Pengorganisasian (organizing) merupakan tempat berkumpulnya sejumlah orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Winardi (Syafaruddin dan Nasution, 2005:72) “Pengorganisasian (organizing) adalah proses dimana pekerjaan yang ada dibagi dalam komponen-komponen yang dapat ditangani dan aktivitas mengkoordinasi hasil-hasil yang akan dicapai sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai”.
            Handoko (Usman, 2009:146) mengemukakan tentang pengorganisasian adalah sebagai berikut:
  1. Penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi;
  2. Proses perancangan dan pengembangan suatu organisasi yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan;
  3. Penugasan tanggung jawab tertentu;
  4. Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
Pengawasan (controlling) merupakan tindakan terakhir yang dilakukan para manajer pada suatu organisasi. Menurut Winardi (Syafaruddin dan Nasution, 2005:74) “Fungsi pengawasan mencakup semua aktivitas yang dilaksanakan oleh manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan”. Dengan pengawasan, diharapkan penyimpangan dalam berbagai hal dapat dihindari sehingga tujuan dapat tercapai.

Kehadiran manajemen dalam organisasi adalah untuk melaksanakan kegiatan agar suatu tujuan tercapai dengan efektif dan efesien. Menurut anda, apakah fungsi manajemen tersebut ada saling keterkaitan? berikan komentar anda. 

Anda dianggap hadir jika meninggalkan komentar pada bacaan di atas. Terima kasih.
 

Jumat, 04 Mei 2012

KAJIAN TEKS KURIKULUM FISIKA (KOMPONEN KURIKULUM) PERTEMUAN 5 (4-5-12)

KAJIAN TEKS KURIKULUM FISIKA
PERTEMUAN KE 5 (4 MEI 2012)
KOMPONEN KURIKULUM
-Dra. Nurulwati, M.Pd
-Siraj, S.Pd., M.Pd
 



Kurikulum merupakan sederetan materi yang harus ditempuh atau diajarkan di sekolah setiap minggunya. Materi yang dipelajari biasanya berupa pengalaman di masa lampau artinya tentang pengalaman mengajar sebelumnya. Selama ini model kurikulum yang berlaku adalah model kurikulum yang bersifat akademik. Kurikulum yang demikian cenderung terlalu berorientasi pada isi atau bahan pelajaran. 
Kurikulum sebagai suatu sistem keseluruhan memiliki komponen-komponen yang saling berkaitan antara satu dan lainnya, yaitu:
  1. Tujuan 
  2. Materi 
  3. Metode 
  4. Organisasi 
  5. Evaluasi.
Komponen-komponen tersebut, baik secara sendiri-sendiri maupun secra bersama-sama menjadi dasar utama dalam upaya mengembangkan kurikulum.
a.      Tujuan Kurikulum
Tujuan kuriukulum tiap satuan pendidikan harus mengacu ke arah pencapaian tujuan pendidikan nasional, sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional. Dalam skala yang lebih luas, kurikulum merupakan suatu alat pendidikan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Kurikulum menyediakan kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk mengalami proses pendidikan dan pembelajaran untuk mencapai target tujuan pendidikan nasional khususnya dan sumber daya yang berkualitas umumnya. Tujuan ini dikategorikan sebagai tujuan umum kurikulum.
Tujuan Mata Ajaran. Mata ajaran dikelompokkan menjadi beberapa bidang studi, yaitu:
1). Bidang studi Bahasa dan seni
2). Bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial
3). Bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam
4). Bidang studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Setiap bidang studi meliputi sejumlah mata ajaran tertentu, misalnya bidang studi IPA terdiri dari mata ajaran biologi, fisika, bumi antariksa dan kimia. Setiap mata ajaran mempunyai tujuan sendiri dan berbeda dengan tujuan yang hendak dicapai oleh mata pelajaran lainnya. Tujuan mata ajaran merupakan penjabaran dari tujuan kurikulum dalam rangka mencapai tujuan  pendidikan nasional. Sebagai contoh, tujuan mata pelajaran IPA.
     Mata pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
  1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya. 
  2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 
  3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat 
  4. Melakukan inkuiry  ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak  ilmiah serta berkomunikasi
  5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam
  6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
  7. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan  ke jenjang selanjutnya.
Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut, baik tujuan umum maupun tujuan khusus, selanjutnya dapat ditetapkan/direncanakan materi pelajaran.

b.     Materi Pelajaran
    Materi kurikulum pada hakikatnya adalah isi kurikulum. Dalam Undang-Undang pendidikan Pendidikan tentang Sistem pendidikan Nasional telah ditetapkan bahwa, “Isi kurikulum merupakan bahan kajian dan pelajaran unttuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional’ (Bab IX, pasal 39). Sesuai dengan rumusan tersebut, isi kurikulum dikembangkan dan disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
  1. Materi kurikulum berupa bahan pelajaran yang terdiri dari bahan kajian atau topik-topik  pelajaran yang dikaji oleh siswa dalam proses belajar dan pembelajaran
  2. Materi kurikulum mengacu pada pencapaian tujuan masing-masing satuan pendidikan. Perbedaan dalam ruang lingkup dan urutan bahan pelajaran disebabkan oleh perbedaan tujuan satuan pendidikan tersebut
  3. Materi kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam hal ini, tujuan pendidikan nasional merupakan target tertinggi yang hendak dicapai melalui penyampaian materi kurikulum.
Materi  kurikulum mengandung aspek-aspek tertentu sesuai dengan tujuan kurikulum, yang meliputi:
  1. Teori, ialah seperangkat konstruk atau konsep, definisi dan preposisi yang saling berhubungan, yang menyajikan pendapat sistematik tentang gejala dengan menspesifikasi hubungan-hubungan antara variabel-variabel dengan maksud menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.
  2. Konsep, adalah suatu abstraksi yang dibentuk dan digeneralisasi dari kekhususan-kekhususan. Konsep adalah definisi singkat dari sekelompok fakta atau gejala.
  3. Generalisasi, adalah kesimpulan umum berdasarkan hal-hal yang khusus, bersumber dari analisis, pendapat atau pembuktian dalam penelitian.
  4. Prinsip, adalah ide utama, pola skema yang ada dalam materi yang mengembangkan hubungan antara beberapa konsep.
  5. Prosedur, adalah suatu seri langkah-langkah yang berurutan dalam materi pelajaran yang harus dilakukan oleh siswa.
  6. Fakta, adalah sejumlah informasi khusus materi yang dianggap penting, terdiri dari terminologi, orang dan tempat, dan kejadian.
  7. Istilah, adalah kata-kata perbendaharaan yang baru dan khusus yang diperkenalkan dalam materi.
  8. Contoh dan ilustrasi, ialah  suatu hal atau tindakan atau proses yang bertujuan untuk memperjelas suatu uraian atau pendapat.
  9. Definisi, adalah penjelasan tentang makna atau pengertian tentang suatu hal/suatu kata dalam garis besarnya.
  10. Preposisi, adalah suatu pernyataan atau theorama, atau pendapat yang tidak perlu diberi argumentasi. Preposisi hampir sama dengan asumsi atau paradigma.
Berikan komentar anda kenapa komponen kurikulum saling berkaitan antara satu dan lainnya, seperti tujuan, materi dan metode?

Anda dianggap hadir jika meninggalkan komentar pada bahan bacaan di atas.

Midtest Pengantar Manajemen Pendidikan Kelas Mandiri (4-5-2012)

  Pengantar Manajemen Pendidikan 
  Kelas Mandiri
  Pertemuan ke 8 (Delapan) / 4 Mei 2012
  Midtest
- Dr. Djailani, M.Pd
- Siraj, S.Pd., M.Pd

  
Petunjuk
  • Setiap soal dikerjakan dengan menyertakan kutipan/pendapat para ahli serta menyertakan daftar kepustakaan dari buku, jurnal, artikel, blog dan website yang sudah anda baca/kutip.
  • Midtest ini sangat mengutamakan kejujuran dan dikerjakan masing-masing (jawaban yang sama persis/identik tidak akan diperiksa).
  • Penyerahan tugas tanggal 9 Mei 2012.

Soal  
  1. Bagaimana pendapat anda tentang konsep pendidikan di Indonesia saat ini? Apakah sejalan dengan amanat UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003?
  2. Memaknai Hardiknas 2 Mei tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan fokus mencetak generasi emas. Wacana itu sekaligus menjadi tema pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menjelaskan, dijadikannya kebangkitan generasi emas sebagai tema peringatan Hardiknas tahun ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, sejak 2010 sampai 2035 merupakan saat Indonesia mendapatkan bonus demografi, yakni populasi usia produktif paling besar sepanjang sejarah Indonesia berdiri. Berikan komentar anda!
  3. Jelaskan persamaan antara konsep Manajemen Pendidikan dengan Administrasi Pendidikan.
  4. Kenapa dalam suatu organisasi pendidikan, manajemen sangat diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.

Kamis, 03 Mei 2012

Midtest Pengantar Manajemen Pendidikan (3-5-2012)

Pengantar Manajemen Pendidikan 
Kelas Reguler A dan Reguler B
Pertemuan ke 8 (Delapan) / 3 Mei 2012
  Midtest
- Dr. Djailani, M.Pd
- Siraj, S.Pd., M.Pd


  
Petunjuk
  • Setiap soal dikerjakan dengan menyertakan kutipan/pendapat para ahli serta menyertakan daftar kepustakaan dari buku, jurnal, artikel, blog dan website yang sudah anda baca/kutip.
  • Midtest ini sangat mengutamakan kejujuran dan dikerjakan masing-masing (jawaban yang sama persis/identik tidak akan diperiksa).
  • Penyerahan tugas tanggal 8 Mei 2012.

Soal  
  1. Bagaimana pendapat anda tentang konsep pendidikan di Indonesia saat ini? Apakah sejalan dengan amanat UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003?
  2. Memaknai Hardiknas 2 Mei tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan fokus mencetak generasi emas. Wacana itu sekaligus menjadi tema pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menjelaskan, dijadikannya kebangkitan generasi emas sebagai tema peringatan Hardiknas tahun ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, sejak 2010 sampai 2035 merupakan saat Indonesia mendapatkan bonus demografi, yakni populasi usia produktif paling besar sepanjang sejarah Indonesia berdiri. Berikan komentar anda!
  3. Jelaskan persamaan antara konsep Manajemen Pendidikan dengan Administrasi Pendidikan.
  4. Uraikan fungsi manajemen pendidikan.



===Selamat Bekerja===

     
    Unsyiah - IAIN - Kompas