Rabu, 12 Desember 2012

PROFESI PENDIDIKAN/ADMINISTRASI PENDIDIKAN DALAM PROFESI KEGURUAN (PART 10)



ADMINISTRASI PENDIDIKAN DALAM PROFESI KEGURUAN
PERTEMUAN KE 10
PBSI 
Dr. Djailani, M.Pd 
Siraj, S.Pd., M.Pd

Setiap organisasi termasuk organisasi pendidikan seperti sekolah sangat memerlukan manajemen untuk mengatur/mengelola kerjasama yang terjadi agar dapat berjalan dengan baik dalam pencapaian tujuan, untuk itu pengelolaannya mesti berjalan secara sistematis melalui tahapan-tahapan dengan diawali oleh suatu rencana sampai tahapan berikutnya dengan menunjukan suatu keterpaduan dalam prosesnya, sehingga makna pentingnya manajemen semakin jelas bagi kehidupan manusia termasuk bidang pendidikan.


Formen dan Ryan (Daryanto, 2010:10) berpendapat bahwa “Antara administrasi dan manajemen tidak memiliki perbedaan yang berarti, sehingga istilah tersebut dapat saja disejajarkan penggunaannya”.
Administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan dalam lingkungan tertentu, terutama lembaga pendidikan formal.
Manajemen pendidikan didefenisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif, efisien dan mandiri.

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.

            Kehadiran manajemen dalam organisasi adalah untuk melaksanakan kegiatan agar suatu tujuan tercapai dengan efektif dan efesien. Fungsi manajemen dapat ditelaah dari aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan para manajer. Dalam manajemen pendidikan terdapat fungsi-fungsi manajemen yang saling berkaitan.
            Menurut Syafaruddin dan Nasution (2005:71) ada 4 (empat) fungsi manajemen yaitu: “(a) Perencanaan (planning); (b) pengorganisasian (organizing); (c) kepememimpinan (leadership); dan (d) pengawasan (controlling)”. Berdasarkan kutipan di atas, maka dapat dijelaskan tentang fungsi dari manajemen pendidikan adalah sebagai berikut:

Perencanaan (planning) merupakan tindakan awal dalam proses manajemen. Menurut Usman (2009:65) “Perencanaan adalah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan ditetapkan”. Pendapat senada dikemukakan oleh Robbins (Syafaruddin dan Nasution, 2005:71) yaitu: “Perencanaan adalah  proses menetukan tujuan dan menetapkan cara terbaik untuk mencapai tujuan”. Berdasarkan kutipan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan pada hakikatnya merupakan proses pengambilan keputusan atas sejumlah pilihan mengenani sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang guna mencapai tujuan yang diharapkan.

  1. Usman (2009:65) mengemukakan tentang tujuan perencanaan adalah sebagai berikut:
  2. Standar pengawasan, yakni mencocokkan pelaksanaan dengan perencanaan;
  3. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan;
  4. Mengetahui siapa saja yang terlibat baik kualifikasi maupun kuantitasnya;
  5. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan;
  6. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan penghematan;
  7. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan;
  8. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub-kegiatan;
  9. Mendetekdi hambatan kesulitan yang bakal ditemui;
  10. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.



    Berdasarkan kutipan di atas, maka unsur-unsur yang terkandung dalam perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, adanya proses, hasil yang ingin dicapai, dan menyangkut masa depan dalam waktu tertentu.

Pengorganisasian (organizing) merupakan tempat berkumpulnya sejumlah orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Winardi (Syafaruddin dan Nasution, 2005:72) “Pengorganisasian (organizing) adalah proses dimana pekerjaan yang ada dibagi dalam komponen-komponen yang dapat ditangani dan aktivitas mengkoordinasi hasil-hasil yang akan dicapai sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai”.

        Handoko (Usman, 2009:146) mengemukakan tentang pengorganisasian adalah sebagai berikut:
Penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi; Proses perancangan dan pengembangan suatu organisasi yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan;

Penugasan tanggung jawab tertentu;
Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
Dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian merupakan penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Proses pengorganisasian adalah kegiatan menempatkan seseorang dalam struktur organisasi sehingga memiliki tanggung jawab, tugas dan kegiatan yang berkaitan fungsi organisasi dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama melalui perencanaan.

Kepemimpinan (leadership) merupakan salah satu faktor keberhasilan seorang manajer dalam mengelola oraganisasi. Keterampilan memimpin mencakup keterampilan konseptual (pengetahuan), keterampilan teknikal, dan keterampilan interpersonal (komunikasi). Mondy dan Premeaux (Syafaruddin dan Nasution, 2005:73) mengemukakan bahwa “Kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain untuk melakukan apa yang diinginkan pemimpin untuk mereka lakukan”. Berdasarkan kutipan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mempengaruhi orang lain atau hubungan antar manusia.

Pengawasan (controlling) merupakan tindakan terakhir yang dilakukan para manajer pada suatu organisasi. Menurut Winardi (Syafaruddin dan Nasution, 2005:74) “Fungsi pengawasan mencakup semua aktivitas yang dilaksanakan oleh manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan”. Dengan pengawasan, diharapkan penyimpangan dalam berbagai hal dapat dihindari sehingga tujuan dapat tercapai.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Unsyiah - IAIN - Kompas