Jumat, 25 Mei 2012

Pengantar Manajemen Pendidikan (PROSES MANAJEMEN PEMBELAJARAN) Pertemuan ke 10 / 24-25 Mei 2012

  Pengantar Manajemen Pendidikan 
  Kelas Reguler A, B dan Kelas Mandiri
  Pertemuan ke 10 (Sepuluh) / 24-25 Mei 2012
  Proses Manajemen Pembelajaran
- Dr. Djailani, M.Pd
- Siraj, S.Pd., M.Pd
 
 
 
 
 
Manajemen pembelajaran merupakan proses mengelola yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian (pengarahan) dan pengevaluasian kegiatan yang berkaitan dengan proses membelajarkan siswa dengan mengikutsertakan berbagai faktor di dalamnya guna mencapai tujuan. Dalam mengelola pembelajaran, guru sebagai manajer melaksanakan berbagai langkah kegiatan mulai dari merencanakan pembelajaran, mengorganisasikan pembelajaran, mengarahkan dan mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan.

Dalam proses manajemen pembelajaran akan dibahas tentang manajemen pengembangan kemampuan siswa, manajemen guru terhadap pembelajaran, perencanaan pembelajaran, manajemen strategi pembelajaran, manajemen pengelolaan kualitas pembelajaran, dan manajemen penilaian berbasis kelas.

Manajemen Pengembangan Kemampuan Siswa
Kompetensi merupakan kemampuan yang dapat dilakukan siswa yang mencakup tiga aspek, yaitu: pengetahuan, sikap dan keterampilan. Pembelajaran berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang memiliki standar, yaitu acuan bagi guru tentang kemampuan yang menjadi fokus pembelajaran dan penilaian.
Bloom (Dharma, 2008:12) mengemukakan “Kemampuan masing-masing siswa dalam suatu mata pelajaran akan disesuaikan dengan kemampuan kognitif, kemampuan afektif, dan kemampuan psikomotorik”. Berikut akan dijelaskan tentang klasifikasi hasil belajar sebagai berikut:
Kemampuan kognitif adalah merangsang kemampuan berpikir, kemampuan memperoleh pengetahuan, kemampuan yang berkaitan dengan pemerolehan pengetahuan pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan, dan penalaran. Menurut Dharma (2008:12) “Kemampuan kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 (enam) aspek yaitu: “Pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi”. Aspek pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, termasuk kognitif tingkat rendah, sedangkan aspek analisis, sintesis, dan evaluasi termasuk kognitif tingkat tinggi.
Kemampuan afektif yaitu kemampuan yang berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat, penerimaan atau penolakan terhadap suatu objek. Krathwoohl et al (Yamin dan Maisah, 2009:80) mengemukakan “Mengembangkan kemampuan afektif ke dalam 5 (lima) kelompok, yaitu: pengenalan, pemberian respon, penghargaan, terhadap nilai, pengorganisasian, dan pengamalan”.
Kemampuan psikomotorik yaitu kemampuan melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan, dan kemampuan yang berkaitan dengan gerak fisik, seperti: kegiatan praktik, demonstrasi dari sebuah materi pelajaran. Kemampuan psikomotorik psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak.

Perencanaan Pembelajaran
Proses suatu perencanaan dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisis kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut Jihad dan Haris (Yamin dan Maisah, 2009:123) “Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran”. Kedua aspek ini berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa di saat pembelajaran sedang berlangsung. Perencanaan pembelajaran dimaksudkan untuk agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran
Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yaitu perubahan tingkah perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada.
Uno (2008:3) mengemukakan bahwa perlunya perencanaan pembelajaran dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Upaya perbaikan pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi sebagai berikut:
  1. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembelajaran.
  2. Untuk merancang sesuatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan sistem.
  3. Perencanaan desain pembelajaran mengacu pada bagaimana seseorang belajar.
  4. Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran mengacu pada siswa secara perorangan.
  5. Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran, dalam hal ini aka nada tujuan langsung pembelajaran, dan tujuan pengring dari npembelajaran.
  6. Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk belajar.
  7. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran.
  8. Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan pembelajaran dibuat bukan hanya sebagai pelengkap administrasi, namun disusun sebagai bagian integral dari proses pekerjaan profesional, sehingga berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian, penyusunan perencanaan pembelajaran merupakan suatu keharusan karena didorong oleh kebutuhan agar pelaksanaan pembelajaran terarah sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai.

Tinggalkan komentar anda. Terima kasih.
 

36 komentar:

octiara fatmasari mengatakan...

Pada hakeketnya,pembelajaran juga mmbuthkan manajemen sperti yang telah diuraikan diatas
Dimana manajemen pembelajaraan melibatkan siswa,guru,strategi,penilaian, dan sebagainya.
Manajemen menurut bahasa adalah mempengaruhi seseorang sedangkan belajar adalah merubah tingkah laku mnjadi lebih baik lagi,dari tidak tahu menjadi tahu. Seseorang dapat dikatakan belajar bila seseorang itu dapat merespon atau timbal balik (berkomunikasi)degan pengajar. Misalnya :siswa bertanya apabila ada yang kurang mengerti. Langkah awal untuk memanajemen pembelajaran yaitu melalui perencanaan pembelajaran yang berfungsi sebagai pedoman dalam proses pembelajaraan seperti seorang guru harus membuat RPP pada proses pembelajaran.

lia safrida mengatakan...

manajemen,,, sepintas terdengar memang sangat sepele,tapi pada kenyataannya sangat susah untuk terealisasi. hampir 90 persen keberhasilan sutu kegiatan tergantung dari manajemen yang baik. menurut saya, kenapa hal ini menjadi begitu susah,, lantaran proses ini adalah proses mempengaruhi orang lain agar mau bekerja sama, agar mau mengikuti kita, agar mau mencapai tujuan yang sama, walau tak bisa dipungkiri bahwa sanya sedikit banyak hak dan kebebasan kita dan mereka yang kita pengaruhi akan terambil.
walau demikian,, semakin susah memanajerial sesuatu maka itu menjadi tolah ukur bahwa pekerjaan yang sedang mereka tempuh adalah sebuah pekerjaan yang besar.
adapun dalam proses belajar mengajar, tidaklah jauh berbeda. namun menurut saya, satu hal yang unik dalam manajemen pendidikan adalah, paling banyak membutuhkan kesabaran dan perjuangan dalam melakukan nnya lantaran bagi anak didik yang menempuh jenjang pendidikan yang pertama, seorang manajer bukan hanya bertugas memanajerial dengan wawasan dan pemahaman yang sudah ada, tapi harus mulai mengajar dari 0, sedikit demi sedikit, sampai dia tau dan memahami.
inilah alasannya saya sangat setuju dengan pendapat " orang yang paling andai adalah seorang guru SD".

Tia Ariani mengatakan...

Seperti yang telah dijelaskan diatas, suatu proses manajemen pembelajaran merupakan proses mengelola yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian (pengarahan) dan pengevaluasian kegiatan yang berkaitan dengan proses membelajarkan siswa dengan mengikutsertakan berbagai faktor di dalamnya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses manajemen ini sangat menentukan keberhasilan suatu tujuan karena proses peningkatan mutu berakar dari pengelolaan pembelajaran di ruang kelas. oleh karena itu, tujuan pembelajaran dapat tercapai jika guru dapat mengatur pembelajaran dengan sangat baik di kelas.

Unknown mengatakan...

TUNTUTAN PENDIDIKAN YANG SEMAKIN BERMUTU DAN RUMIT UNTUK MEMENUHI TUNTUTAN ZAMAN SECARA OTOMATIS MENUNTUT PENGUASAAN SUATU MANAJEMEN DALAM MENGELOLANYA.

Zulyansyah Ilham mengatakan...

Manajemen pembelajaran dalam arti luas berisi proses kegiatan mengelola bagaimana membelajarkan si pembelajar dengan kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan atau pengendalian dan penilaian. Sedang manajemen pembelajaran dalam arti sempit diartikan sebagai kegiatan yang perlu dikelola oleh guru selama terjadinya proses interaksinya dengan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.

Zulyansyah Ilham
1006103030047
Reguler A

Suci R Tari mengatakan...

Dari uraian di atas, kita tahu betapa pentingnya manajemen pembelajaran untuk terlaksananya proses belajar mengajar yang baik di dalam kelas. Untuk itu, seorang guru harus menguasai manajemen pembelajaran. Praktik menajemen kelas yang baik yang dilaksanakan oleh guru akan menghasilkan perkembangan keterampilan-keterampilan manajemen diri siswa yang baik pula. Ketika siswa telah mampu untuk mengatur diri lebih baik, guru akan lebih mudah berkonsentrasi untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran. Hal-hal yang harus dilakukan seorang guru dalam me-manage kelas adalah : menetapkan aturan kelas, memulai kegiatan tepat waktu, mengatur pelajaran, mengelompokkan siswa, serta memanfaatkan ruang dan peralatan. Hal-hal tersebut membuat kegiatan demi kegiatan yang berlangsung di dalam kelas berjalan dengan lancar sehingga tujuan pembelajaran akan terwujud.


Suci Rizkina Tari
1006103030040
Fisika Reguler A

Agus Saftia mengatakan...

keberhasilan pelaksanaan suatu kegiatan sangat ditentukan baik buruknya perencanaan, perencanaan harus mampu memprediksi kegiatan di masa yang akan datang secara objektif, perencanaan harus diarahkan pada pencapain tujuan, sehingga apabila terjadi kegagalan dalam pelaksanaan kemungkinan besar adalah kurang sempurnanya suatu perencanaan dan perencanaan harus mempertimbangkan aspek kebijakan, anggaran, prosedur, aturan, metode, kriteria-kriteria untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

AGUS SAFTIA
1006103030070
REGULER A

Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
mickeyminnie mengatakan...

Saya akan menambahkan tentang manajemen guru dan kelasnya. manajemen kelas sebagai proses mengorganisasikan segala sumber daya kelas bagi terciptanya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Sumber daya itu diorganisasikan untuk memecahkan aneka masalah yang menjadi kendala proses pembelajaran, sekaligus membangun situasi kelas yang kondusif secara terus-menerus. Tugas guru di sini adalah menciptakan, memperbaiki, dan memelihara situasi kelas yang cerdas. Situasi yang cerdas itulah yang mendukung siswa dapat mengukur, mengembangkan, dan memelihara stabilitas kemampuan, bakat, minat, dan energi yang dimilikinya untuk menjalankan tugas-tugas pendidikan dan pembelajaran. Secara lebih terperinci, J.M. Cooper (1977) merumuskan empat definisi mengenai manajemen kelas.
1. Manajemen kelas dipandang sebagai suatu proses untuk mengendalikan atau mengontrol perilaku siswa di dalam kelas.
2. Manajemen kelas merupakan upaya menciptakan kebebasan atau semangat egaliter bagi diri siswa. Inisiatif guru menciptakan kebebasan secara alami bagi siswanya adalah sah dan sejalan dengan kaidah dasar proses kemanusiaan bahwa dalam diri manusia ada naluri alami untuk tidak berada dalam ikatan hidup yang ketat.
3. Manajemen kelas dipandang sebagai suatu proses memodifikasi perilaku siswa (srudent behavioral modification). Kata lainnya, manajemen kelas merupakan proses mengubah perilaku siswa, dari perilaku yang mengalami deviasi atau penyimpangan ke perilaku tugas yang produktif (on task behavior), baik di dalam maupun di luar kelas dalam lingkup kampus sekolah. Perubahan perilaku siswa, karena itu, dimaksudkan agar tingkah laku mereka yang tidak diharapkan dapat dikurangi atau bahkan ditiadakan.
4. Manajemen kelas dipandang sebagai proses menciptakan suasana sosioemosional yang positif di dalam kelas.

Nama : AGUSTINA
NIM : 1006103030094
Prodi : Pend. FISIKA Reg B

Anonim mengatakan...

Pada dasarnya manajemen pembelajaran merupakan pengaturan semua kegiatan pembelajaran, baik dikategorikan berdasarkan kurikulum inti maupun penunjang berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan sebelumnya, oleh Departemen Agama atau Departemen Pendidikan Nasional.
Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.
jadi, untuk menghasilkan lulusan yang bermutu kita harus melakukan perencanaan pembelajaran yang terorganisir, agar mencapai tujuan yang maksimal

nama : dailami
nim : 0706103030087
prodi : fisika reg B

Winda Meutia mengatakan...

Saya sangat setuju dengan pernyataan Agus Saftia yang menyatakan bahwa apabila terjadi kegagalan, kemungkinan besar adalah kurang sempurnanya suatu perencanaan dan perencanaan harus mempertimbangkan aspek kebijakan, anggaran, prosedur, aturan, metode, kriteria-kriteria untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Nah, kekurangan yang terjadi pada dunia pendidikan sendiri, tidak hanya terjadi karena kesalahan guru dalam memanage, tetapi juga kesalahan pemerintah dalam memanage anggaran untuk pendidikan yang sebenarnya telah ditetapkan, yaitu 20% dari APBN. Seperti apa, dan kemana dana tersebut disalurkan? Pada faktanya, tidak sepenuhnya anggaran tersebut dapat terdistribusi ke berbagai daerah. apakah tidak mencukupi ? atau ada di tangan para koruptor? Jika sistem pendidikan yang sudah seperti lingkar setan ini terus menerus dibiarkan, pendidikan kita tidak akan pernah mencapai hasil yang diharapkan.
Kita pasti pernah mendengar sekilas tentang film lascar pelangi. Lintang, seorang anak Belitong yang putus sekolah hanya gara- gara keterbatasan ekonomi. Nah, sekarangpun masih banyak the new Albert Einstein dan Marie Curie lainnya di daerah- daerah yang kita tidak ketahui keberadaannya. Diharapkan kepada pemerintah agar dapat menyamaratakan pembangunan di setiap daerah, khususnya di bidang pendidikan.

Syukran
Winda Meutia
1006103030079
Regular B

Anonim mengatakan...

Gagne dan Briggs mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu rangkaian events (kondisi, peristiwa, kejadian, dsb ) yang secara sengaja dirancang untuk mempengaruhi pembelajar, sehingga proses belajarnya dapat berlangsung mudah (Diknas, 2004) Pembelajaran bukan hanya terbatas pada kegiatan yang dilakukan guru, seperti halnya dengan konsep mengajar. Pembelajaran mencakup semua kegiatan yang mungkin mempunyai pengaruh langsung pada proses belejar manusia. Pembelajaran mencakup pula kejadian-kejadian yang diturunkan oleh bahan-bahan cetak, gambar, program radio, televisi, film, slide maupun kombinasi dari bahan –bahan itu. Bahkan saat ini berkembang pembelajaran dengan pemanfaatan berbagai program komputer untuk pembelajaran atau dikenal dengan e –learning.

Berpijak dari konsep manajemen dan pembelajaran, maka konsep manajemen pembelajaran dapat diartikan proses mengelola yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian (pengarahan) dan pengevaluasian kegiatan yang berkaitan dengan proses membelajarkan si pebelajar dengan mengikutsertakan berbagai faktor di dalamnya guna mencapai tujuan. Dalam “memanaje” atau mengelola pembelajaran, manajer dalam hal ini guru melaksanakan berbagai langkah kegiatan mulai dari merencanakan pembelajaran, mengorganisasikan pembelajaran, mengarahkandan mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan. Pengertian manajemen pembelajaran demikian dapat diartikan secara luas dalam arti mencakup keseluruhan kegiatan bagaimana membelajarkan siswa mulai dari perencanaan pembelajaran sampai pada penilaian pembelajaran.
Pendapat lain menyatakan bahwa manajemen pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran yaitu strategi pengelolaan pembelajaran (Made Wena, 2009).
(Sumber: http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/05/artikel-pembelajaran-pengertian.html)

Gidang
1006103030032
Pend. Fisika Reguler B

yeninda sartika mengatakan...

menurut saya penting suatu manajemen pembelajaran ,karena seorang guru akan berhasil apabila memiliki perencanaan yang matang ,disitulah guru akan sukses dalam mengajar.

NAMA : YENINDA SARTIKA
NIM : 1006103030052
REGULER : B

Car and Specs mengatakan...

Dari uraian yang bapak sampaikan d atas dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan usaha untuk menggerakkan orang-orang dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut diperlukan langkah-langkah nyata seperti planning, organizing, actuating, serta controlling.
Dalam dunia pendidikan (termasuk di dalamnya pembelajaran) kegiatan dalam manajemen baik umum maupun ekonomi diperlukan dan pada bagian tertentu dapat diterapkan demi mendapatkan hasil yang optimal.

Irwansyah Putra

ceritadeptemberdiniya mengatakan...

Penjabaran di atas sudah sangatlah jelas.. manajemen sangatlah diperlukan dalam pendidikan. Agar terlaksananya proses belajar mengajar dengan lancar dan mampu tercapainya tujuan belajar-mengajar itu sendiri.
Roger A. Kauffman (Nanang:2008,49) menyatakan bahwa perencanaan merupakan proses penentuan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Maka tentulah jelas guna perencanaan bagi seorang guru adalah agar tercapainya tujuan belajar-mengajar.
Ada beberapa metode perencaanaan yang diterapkan dalam bidang pendidikan yang ditemukan oleh Augus W. Smith antara lain; metode analisis alat – cara – tujuan, metode analisis masukan dan keluaran, metode ekonometrik, metode diagram sebab akibat, metode Delphi, metode heuristik, metode life-cycle analysis, dan metode analisis nilai tambah.
Dalam pembuatan perencanaan juga memiliki teknik-teknik yang harus diperhatikan. Adapun teknik-teknik tersebut di antaranya : 1. Diagram balok, 2. Diagram Milstone, 3. Network Planning. Kita boleh memilih salah satu dari ketiga teknik tersebut. Dalam hal ini, saya juga sedikit bingung teknik mana yang pada umumnya digunakan di Indonesia. Setelah saya piker-pikir sepertinya menggunakan diagram balok. Karena kebanyakan yang saya lihat penyajian perencanaan dapat dibuat dalam bentuk diagram balok. Bagaimana menurut pandangan Bapak?
Selain seperti yang tersebut di atas pula, motivasi dari seorang guru juga sangat mempengaruhi kondisi belajar si anak didik. Acep Yonny dalam bukunya Begini Cara Menjadi Guru Inspiratif dan Disenangi Siswa mengatakan bahwa, hendaknya seorang guru itu menjadi sosok inspiratif bagi siswa-siswanya. Lalu bagaimanakah menjadi sosok guru inspiratif? Salah satunya adalah menunjukkan keterbukaan dalam perencanaan mengajar dan kegiatan belajar mengajar. Selain itu juga seorang guru inspiratif adalah mereka yang menciptakan kondisi belajar-mengajar yang menarik sehingga membuat siswa tertarik untuk belajar.
Bila manajemen yang dilakukan oleh seorang manajer (yaitu guru) sudah terlaksana dengan baik, selanjutnya perencanaan juga matang, ditambah lagi dengan adanya seorang guru yang inspiratif, maka sudah barang tentu tujuan belajar-mengajar akan tercapai .
sekian dan terima kasih.

DINIYA
REG A
1006103030046

nori arjuliadi mengatakan...

Seperti yang telah di gambarkan diatas tentang proses manajemen pembelajaran merupakan proses mengelola yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian (pengarahan) dan pengevaluasian. Dimana kegiatan ini seorang guru lebih banyak berperan menggolola kelas antara guru dan siwa bisa saling berkomunikasi lebih baik menyangkut matri yang dibahas dan ini manajenmen seorang guru supaya bisa menyapai tujuan yang di inggikan oleh seorang guru sesuai dengan RPP yang telah dibuat jauh-jauh hari sebelumnya, sebelum masuk kelas dan mangajar.

Nori Arjuliadi
1006103030022
Reg B

Eva Tri Purnaningsih mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Tika Yuliana mengatakan...

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran juga membutuhkan manajemen untuk mengatur semua yang diperlukan dalam pencapaian tujuan pembelajaran tersebut. Dimana dalam pembelajaran, manajemen tersebut meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian (pengarahan) dan pengevaluasian kegiatan yang berkaitan dengan proses membelajarkan siswa dengan mengikutsertakan berbagai faktor di dalamnya guna mencapai tujuan. Dengan adanya manajemen, pembelajaran yang dilakukan akan berjalan dengan baik. Ini membuktikan bahwa baik pembelajaran ataupun pendidikan, membutuhkan manajemen sebagai pengorganisasian guna mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan.

Tika Yuliana
1006103030001
Reguler A

may frie pratiwi mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
may frie pratiwi mengatakan...

dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa suatu proses pembelajaran juga sangat membumbutuhkan manajemen untuk mengelola yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pengevaluasian kegiatan. namun disamping itu proses manajemen pembelajaran berkaitan pula dengan pengembangan kemampuan siswa (kemampuan siswa siswa tersebut yaitu kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik), perencanaan pembelajaran (RPP) yang berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran agar dalam pelaksanaan pembelajaran dapat terarah serta tercapai tujuan yang ingin dicapai.

MAY FRIE PRATIWI
1006103030005
Regular A

Reraliza Ulika Aulia mengatakan...

manajemen pembelajaran sangat penting dalam hal pembelajaran.
dalam hal manajemen pembelajaran terdapat kegiatan perencanaan dan sebagainya, di mana dalam proses pembelajaran membutuhkan suatu perencanaan yang dilakukan oleh seorang guru dalam hal interaksi kepada siswanya untuk mencapai tujuan yang di harapkan.
seorang guru tanpa ada manajemen pembelajaran seperti sayuran tanpa garam.
jadi, manajemen pembelajaran sangat penting.

budi pramana putra damanik mengatakan...

Mengenai isi wacana di atas sya berkomentar bahwa manajemen pembelajaran merupakan hal yang sangat berperan penting demi terwujudnya suatu proses belajar mengajar yang baik sebagaimana tujuan tersebut merupakan hal yang harus dicapai oleh guru dan peserta didik.Dengan adanya manajemen, maka langkah-langkah dalam mencapai tujuan tersebut akan tersusun secara sistematis sehingga dalam menjalankan mekanisme proses belajar mengajar tersebut akan lebih terarah dengan baik.
Berbicara mengenai manajemen sangat erat hubungannya dengan perencanaan pembelajaran.Karena perencanaan pembelajaran merupakan bagian dalam manajemen. Perencanaan juga merupakan bagian penting dalam manajemen, karena dengan perencanaanlah tujuan akan ditetapkan. Selain itu bukan hanya tujuan saja melainkan semua rencana yang berkaitan dengan proses belajar mengajar nantinya yang akan dijalankan sesuai dengan kesepakatan bersama yaitu pihak-pihak yang terlibat dalam proses belajar mengajar.

BUDI PRAMANA PUTRA DAMANIK
1006103030002
REGULER A

NandaPhysic mengatakan...

saya sependapat dengan peryataan tersebut. rancangan pendidikan dan manajemen sangat diperlukan agar pembelajaran dapat terealisasi dengan baik.

nama : nanda marisa
nim : 1006103030078

Nisa physic mengatakan...

dari uraian diatas bahwa sangat jelas..
bahwa manajemen itu sangat dibutuhkan atau berperan penting dalam demi terwujudnya suatu proses belajar mengajar yang baik sebagaimana tujuan tersebut merupakan hal yang harus dicapai oleh guru dan peserta didik.Dengan adanya manajemen, maka langkah-langkah dalam mencapai tujuan tersebut akan tersusun secara sistematis sehingga dalam menjalankan mekanisme proses belajar mengajar tersebut akan lebih terarah dengan baik.

nama: KHAIRUNNISAK
NIM: 1006103030024

Eva Tri Purnaningsih mengatakan...

Assalamu'alaikum ..
Menurut saya manajemen sangat diperlukan dalam proses pembelajaran dikarenakan manajemen berfungsi sebagai pengatur atau mengorganisirkan untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Maka dari itu, untuk setiap pelaksanaan pembelajaran dibutuhkan manajemen.

Eva Tri Purnaningsih
1006103030048
Fisika Regular B

ann mengatakan...

perencanaan pembelajaran merupakan bagian yang penting. karena perencanaan pembelajaran mengarahkan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada waktu yang tepat. hasil dari proses pembelajaran sangat bergantung pada perencanaan pembelajarannya. semakin baik suatu perencanaan pembelajaran, maka akan semakin baik pula hasil dari proses pembelajaran tersebut.

ANNA MASHFUFAH
1006103030088
REGULER A

Murni Mustari mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Murni Mustari mengatakan...

pada hakekatnya , stiap program memang harus ada manajementnya,karena manajemen suatu itu sangat lah penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

terlebih di persoalan pendidikan,:)

trimakasih

MURNI MUSTARI
1006103030091
REG A

Suci Rahmi Ananda mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Suci Rahmi Ananda mengatakan...

Berdasarkan uraian diatas, telah jelas bahwa ada 3 (tiga) aspek yang mempengaruhi kemampuan siswa, yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan. Ke-tiga aspek ini, pastinya akan saling mempengaruhi. Nah, Bagaimana jika siswa memiliki kekurangan pada salah satu aspek ?

Saat ini, Dunia pendidikan semakin banyak menghadapi tantangan, salah satu diantaranya ialah bahwa pendidikan itu berlangsung dalam latar lingkungan yang dibuat-buat, karena pendidikan itu harus membina tingkah laku yang berguna bagi individu dimasa akan datang dan bukan saat ini.

Menurut Zakir, Supratman (http://www.stainbukittinggi.ac.id, di akses 27 mei 2012) : Untuk meningkatkan kompetensi siswa ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya; mengenali kepribadian siswa, perbedaan perseorangan, kesiapan belajar dan motivasi yang disertai oleh pemanipulasian suasana pembelajaran menjadi lebih disukai oleh siswa, sehingga dengan mempertimbangkan kondisi ini dapat mewujudkan harapannya sesuai dengan tujuan. Pendidikan tidak hanya sebatas tutorial yang akan mengakibatkan pendidikan kurang manusiawi dan terlalu mekanistik. Akan tetapi pendidikan lebih dari itu, dimana pendidikan memerlukan tingkat kecerdasan dan kebebasan berpikir yang tinggi, kompetensi dan moral atau tingkah laku yang kompleks untuk mengarunginya.

SUCI RAHMI ANANDA
1006103030089
PEND FISIKA, REG A

Trya Mirda mengatakan...

assalam
saya setuju dengan bapak. menurut saya pada dasarnya setiap kegiatan diawali dengan perencanaan. suatu kegiatan akan berjalan baik, efektif dan maksimal jika perencanaannya matang. begitu juga halnya dengan proses perencanaan dalam pembelajaran. proses pembelajaran akan lebih terarah jika sebelumnya kita memiliki suatu perencanaan. dimana kita harus mampu memanajemen hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran yang kita lakukan, baik mengenai media belajar bahkan kondisi lingkungan pun juga hendaknya perlu di perhatikan(terkadang lingkungan yang bising membuat kita tidak nyaman untuk belajar). nah jelas sekali bahwa perencanaan dalam pembelajaran itu sangat penting agar kegiatan pembelajaran lebih efektif dan terarah sehingga memperoleh hasil dan tujuan yang baik sesuai yang diharapkan.

TRYA ANDAYANI MIRDA
1006103030039
REGULER A

RISKA MULYANI mengatakan...

menurut saya, pada dasarnya manajemen memanglah suatu hal yang sangat penting yang harus ada dalam setiap organisasi, salah satunya pendidikan. Proses pembelajaran dalam sistem pendidikan dibutuhkan perencanaan yang matang dalam mencapai tujuan pembelajaran, karena perencanaan yang baik akan mengarah pada hasil yang baik pula.

RISKA MULYANI
1006103030043
REGULER A

sirajblogspot.com mengatakan...

pada intinya manajemen pendidikan atau bahasa khususnya manajemen pembelajaran sangat perlu di ketahui dan di aplikasikan dalam proses pembelajaran itu sendiri, sebab sebagai tenaga pengajar tidak hanya mentransfer ilmu tetapi harus juga tahu pengaturan dalam mentrasfer ilmu. sama halnya dengan proses pemblajaran yang diatur sedemikian rupa baik itu strateginya,metodenya, desain dan yang lain terkait dengan manajemen pembelajaran.

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

pada umumnya, setiap kegiatan itu harus ada tujuan yang hendak dicapai dan diawali dengan perencanaan yang baik dan tepat, apalagi dalam proses pembelajaran yang sangat membutuhkan perencanaan agar proses kelangsungan pembelajaran dapat berjalan dengan teratur dan baik.

Anonim mengatakan...

pada umumnya, setiap kegiatan itu harus ada tujuan yang hendak dicapai dan diawali dengan perencanaan yang baik dan tepat, apalagi dalam proses pembelajaran yang sangat membutuhkan perencanaan agar proses kelangsungan pembelajaran dapat berjalan dengan teratur dan baik.
nama : DEWI NOVITA SARI
nim : 1006103030066
kelas reg A

Posting Komentar

 
Unsyiah - IAIN - Kompas