Rabu, 16 Mei 2012

KAJIAN TEKS KURIKULUM FISIKA (KOMPONEN KURIKULUM 2) PERTEMUAN 6 (16-5-12)

KAJIAN TEKS KURIKULUM FISIKA
PERTEMUAN KE 6 (16 MEI 2012)
KOMPONEN KURIKULUM (2)
-Dra. Nurulwati, M.Pd
-Siraj, S.Pd., M.Pd
 



 
Kurikulum sebagai suatu sistem keseluruhan memiliki komponen-komponen yang saling berkaitan antara satu dan lainnya, yaitu:
  1. Tujuan 
  2. Materi 
  3. Metode 
  4. Organisasi 
  5. Evaluasi  

Metode
Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. Suatu metode mengandung pengertian terlaksananya kegiatan guru dan kegiatan siswa dalam proses  pembelajaran. Metode dilaksanakan melalui prosedur tertentu. Dewasa ini, keaktifan siswa belajar mendapat tekanan utama dibandingkan dengan keaktifan guru yang bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswa. Karena  itu, istilah yang lebih menekankan pada kegiatan guru, selanjutnya diganti dengan istilah strategi pembelajaran yang menekankan pada kegiatan siswa.
Metode atau strategi pembelajaran menempati fungsi yang penting dalam kurikulum, karena memuat tugas-tugas yang perlu dikerjakan oleh siswa dan guru. Karena itu, penyusunannya hendaknya berdasarkan analisa tugas yang mengacu pada tujuan kurikulum dan berdasarkan perilaku awal siswa. Dalam hubungan ini, ada  tiga alternatif pendekatan yang dapat digunakan, yakni:
  1. Pendekatan yang berpusat pada mata pelajaran, dimana materi pembelajaran terutama bersumber dari mata pelajaran. Penyampaiannya dilakukan melalui komunikasi antara guru dan siswa. Guru sebagai penyampai pesan atau komunikator, siswa sebagai penerima pesan. Bahan pelajaran adalah pesan itu sendiri. Dalam rangkaian komunikasi tersebut dapat digunakan berbagai metode mengajar.
  2. Pendekatan yang berpusat pada siswa. Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan kebutuhan, minat dan kemampuan siswa. Dalam pendekatan ini lebih banyak digunakan metode dalam rangka individualisasi pembelajaran. Seperti belajar mandiri, belajar modular, paket belajar dan sebagainya.
  3. Pendekatan yang berorientasi pada kehidupan masyarakat. Pendekatan ini bertujuan mengintegrasikan sekolah dan masyarakat dan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat. Prosedur yang ditempuh ialah dengan mengundang masyarakat ke sekolah atau siswa berkunjung ke masyarakat. Metode yang digunakan terdiri dari: karya wisata, nara sumber, kerja pengalaman, survei, proyek pengabdian/pelayanan masyarakat, berkemah dan unit.

Organisasi Kurikulum
Organisai kurikulum terdiri dari beberapa bentuk, yang masing-masing memiliki ciri-cirinya sendiri.
1.      Mata Pelajaran Terpisah-pisah (Isolated Subjects).
Kurikulum terdiri dari sejumlah mata ajaran yang terpisah-pisah, seperti: Sejarah, Ilmu Pasti, Bahasa Indonesia, dan sebagainya. Tiap mata pelajaran disampaikan sendiri-sendiri tanpa ada hubungannya dengan mata ajaran lainnya. Masing-masing diberikan pada waktu tertentu, dan tidak dipertimbangkan minat, kebutuhan dan kemampuan siswa, semua materi diberikan sama.
2.      Mata Ajaran-Mata Ajaran Berkorelasi (Correlated).
Korelasi diadakan sebagai upaya untuk mengurangi kelemahan-kelemahan sebagai aikbat pemisahan mata ajaran. Prosedur ynag ditempuh adalah menyampaikan pokok-pokok yang saling berkorelasi guna memudahkan siswa memahami pelajaran tersebut. Contohnya, dalam pengajaran biologi dan fisika, masing-masing diberikan dalam waktu yang berbeda, tetapi isi/materi dihubungkan dengan hal yang sama, atau dengan pusat  minat. Cara lain, ialah pada waktu guru biologi dengan topik tertentu, dia korelasikan dengan masalah tertentu dalam mata ajaran fisika.
3.      Bidang Studi (Broadfield).
Beberapa mata ajaran yang sejenis dan memiliki ciri-ciri yang sama dikorelasikan/difungsikan dalam satu bidang pengajaran, misalnya bidang studi bahasa, meliputi membaca, bercerita, mengarang, bercaka-cakap dan sebagainya. Demikian juga dengan bidang studi lainnya, seperti IPS, IPA,  Matematika dan lainnya.Salah satu mata ajaran dapat dijadikan core subject sedangkan mata ajaran lainnya dikorelasikan dengan core tersebut.
4.      Program yang berpusat pada Anak (Childecentered Program).
Program ini adalah orientasi baru dimana kurikulum dititik-beratkan pada kegiatan-kegiatan peserta didik, bukan pada mata ajaran. Guru menyiapkan program yang meliputi kegiatan-kegiatan yang menyajikan kehidupan anak, misalnya: ekskursi, cerita. Dengan cara memperkaya dan memperluas macam-macam kegiatan, peserta didik dapat memperoleh pengetahuan dan ketrampilan. Cara lain untuk melaksanakan kurikulum ini, ialah pengajaran dimulai dari kelompok siswa yang belajar, kemudian guru bersama siswa tersebut menyususn program bagi mereka. Para siswa akan memperoleh pengalaman melalui program ini.
5.      Core Program
Core artinya inti atau pusat. Core program adalah suatu program inti berupa suatu unit atau masalah. Masalah itu diambil dari suatu mata ajaran tertentu, misalnya bidang studi IPS. Beberapa mata ajaran lainnya diberikan melalui kegiatan-kegiatan belajar dalam upaya memecahkan masalah tersebut tidak diberikan secara terpisah. Biasanya dalam program itu telah disarankan pengalaman-pengalaman yang akan diperoleh oleh siswa dalam garis besarnya. Berdasarkan pengalaman-pengalaman yang disarankan itu, guru dan siswa memilih, merencanakan dan mengembangkan suatu unit kerja yang sesuai dengan minat, kebutuhan dan kemampuan siswa.
6.      Electic Program
Electic  program adalah suatu program yang mencari keseimbangan antara organisasi kurikulum yang berpusat pada mata ajaran dan yang berpusat pada peserta didik. Caranya ialah memilih unsur-unsur yang dianggap baik yang terdapat pada kedua jenis organisasi tersebut, kemudian unsur-unsur itu diintegrasikan menjadi suatu program. Program ini sesuai dengan minat, kebutuhan dan kematangan peserta didik. Ruang lingkup dan urutan bahan pelajaran ditentukan sebelumnya, dan kemudian perinciannya dikerjakan oleh guru dan siswa. Sebagian waktu digunakan untuk pengajaran langsung, misalnya pengajaran ketrampilan, dan sebagian waktu lainnya disediakan untuk unit kerja. Program ini juga menyediakan kesempatan untuk kerja kreatif, mengembangkan apresiasi dan pemahaman. Pembagian waktu disesuaikan dengan kegiatan untuk mencapai kurikulum ini bersifat luwes.

Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu komponen kurikulum, karena kurikulum adalah pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan siswa. Berdasarkan informasi ini dapat dibuat keputusan tentang kurikulum itu sendiri, pembelajaran, kesulitan dan upaya bimbingan yang perlu dilakukan.
Aspek-aspek yang perlu diniali bertitik tolak dari aspek-aspek tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan kurikulum, tujuan pembelajaran dan tujuan belajar siswa. Setiap aspek yang dinilai berpangkal pada kemampuan-kemampuan apa yang hendak dikembangkan, sedangkan tiap kemampuan itu mengandung unsur-unsur pengetahuan, ketrampilan dan sikap serta nilai. Penetapan aspek  yang dinilai mengacu pada kriteria keberhasilan yang telah ditentukan dalam kurikulum tersebut.
Jenis penilaian  yang dilaksanakan bergantung pada tujuan diselenggarakannya penilaian tersebut. Misalnya, penilaian formatif dimaksudkan untuk mengetahu kemajuan siswa dan dalam upaya melakukan perbaikan apa yang dibutuhkan. Berbeda dengan penilaian sumatif yang bermaksud menilai kemajuan siswa setelah satu semester atau dalam periode tertentu, untuk mengetahui perkembangan siswa secara menyeluruh.
Ada beberapa persyaratan yang hatus dipenuhi oleh suatu instrumen penilaian, ialah validitas, reliabelitas, objektivitas, kepraktisan, dan pembedaan. Di samping itu perlu diperhatikan bahwa penilaian harus objektif, dilakukan berdasarkan tanggung jawab kelompok guru, rencana yang rinci dan terkait dengan pelaksanaan kurikulum, sesuai dengan tujuan dan materi kurikulum, menggunakan alat ukur yang handal dan mudah dilaksanakan serta memberikan hasil yang akurat.


Berikan komentar tentang 3 (tiga) komponen kurikulum di atas.
Anda diangap hadir, jika meninggalkan komentar pada bahan bacaan di atas.Terima kasih.

27 komentar:

Rifda Zuriati mengatakan...

Dengan adanya metode, pendidik bisa menyampaikan materi dengan lebih baik lagi dalam PBM

Rifda Zuriati/250717010

FATMAWATI mengatakan...

FATMAWATI
Dengan adanya ciri organisasi kurikulum, maka para siswa sangatlah mudah untuk belajar, karena pelajaran antara satu dengan yang lainnya berbeda, jadi sangatlah mudah siswa tersebut untuk memahaminya.

NURLAILA ASYURA mengatakan...

sebenarnya metode pembelajaran itu memang sangat membantu, hanya saja dalam prakteknya tenaga pendidik belum bisa menggunakan metode itu dengan bai, sehingga dalam proses belajar mengajar belum mendapatkan hasil yang maksimal.

RICA RIZKYA mengatakan...

memang evaluasi bisa membantu dalam proses berjalannya kurikulum, sehingga membuat tenaga pendidik lebih mudah lagi untuk mencapai kurikulum yang diinginkan.

Erniati. AR mengatakan...

Kita tahu makna metode adalah upaya yang digunakan agar mencapai tujuan yang diinginkan. Dan organisasi kurikulum adalah sekumpulan program terapan yang berdasarkan kurikulum yang berlaku, baik itu mengenai bidang pelajaran maupun hal-hal yang digunakan dalam pengaplikasian program kurikulum itu sendiri. Selanjutnya evaluasi, yang bermakna mengetes atau mengecek kembali seberapa jauh pemahaman atau keberhasilan seseorang dalam menguasai pelajaran, tentunya yang berdasarkan kurikulum. Nah, dari ketiga pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwasanya dalam kurikulum membutuhkan metode kurikulum dan organisasi kurikulum agar tercapai tujuan pendidikan yang diinginkan, serta evaluasi yang berguna untuk melihat seberapa jauh pencapaian tujuan pendidikan itu berjalan.

Eli Rusmawar mengatakan...

Eli Rusmawar
251020671

Kita mengetahui bahwa dalam suatu kurikulum memiliki beberapa komponen. untuk menyampaikan materi pembelajaran, seorang guru harus menggunakan suatu metode agar siswa dapat memahami dengan mudah materi yang di ajarkan oleh guru tersebut.guru juga melakukan suatu evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan seorang siswa setelah memberikan pelajaran.oleh karena itu, dalam membentuk suatu kurikulum seorang guru harus mengetahui dan memahami dengan benar komponen-komponen yang terkandung dalam suatu kurikulum agar proses belajar berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang di harapkan.

elirusmawar
251020671

Irma Yunita mengatakan...

Irma Yunita
251020673

Dengan adanya metode pembelajaran, maka cara yang di gunakan untuk menyampaikan meteri dalam upaya mencapai tujuan kurikulum sangatlah mudah,karena dengan adanya metode akan terlaksananya kegiatan guru dan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. begitu pula dengan evaluasi yang merupakan suatu komponen kurikulum yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar agar dapat memperoleh imformasi yang akurat.

Nursilawati mengatakan...

Nursilawati

Dalam Perubahan kurikulum mengenai perubahan dasar-dasarnya, untuk mencapai tujuan di gunakan alat-alat atau metode untuk mencapai tujuan yang di inginkan.dalam suatu kurikulum mengandung beberapa komponen.dalam suatu metode seorang guru sering menggunakan alat peraga, buku pengajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Awiriga Soedarti mengatakan...

Metode, Organisasi, Evaluasi merupakan tiga komponen dari lima komponen yang menyusun kurikukum, yang mana ketiga komponen ini bertujuan untuk mewujudkan pendidikan yang lebih efektif dan efesien. hal ini sesuai dengan pengertiannya seperti yang diterangkan diatas. tujuan dan materi juga terkendung didalamnya. sebagai komponen yang komplit dalam kurikulu..

Fitriyani mengatakan...

ketiga komponen tersebut merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan dalam pembentukkan kurikulum agar terlaksana sebagai mana mestinya dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu.

Uswatun Hasanah mengatakan...

apabila kita melihat lagi, komponen-komponen tersebut memiliki tujuan-tujuan tertentu yang yang seuai dengan fungsinya terhadap kurikulum. yang mana tujuan-tujuan tersebut mengarah pada satu tujuan yaitu untuk membangun pendidikan yang bernilai dan yang lebih baik serta terakui. maka dapat kita simpulkan bahwa pendidikan yang diinginkan tidak akan terwujud apabila komponen yang menyusun kurikulumnya tidak disesuaikan sebagaimana mestinya yang sesuai dengan tuntutan pendidikan pada masa sekarang ini.

NUR MUNAWARAH mengatakan...

kita tau bahwa dalam suatu pendidikan itu membutuhkan METODE,ORGANISASI KURIKULUM ,DAN EVALUASI.
karena dengan adanya metode maka seorang pendidik akan lebih mudah utk mengajari peserta didiknya,,dan peserta didik pun akan lbh mudah memehami mata pelajaran tersebut,dan kenapa d butuhkan organisasi kurikulum,karena organisasi kurikulum itu suatu pogram penerapan mata pelajaran,,dan sedangkan evaluasi itu merupakan pengecekan ulang seberapa bisa peserta didik memahami mata polajaran trsebut,,dari ketiga pembahasan ini sangat berkaitan erat anatra satu dengan yang lainnya

Hidayatun Fajri mengatakan...

kita ketahui bahwa dari masing-masing komponen tersebut memiliki tujuan yang membagun, namun pada aplikasinya kembali tergantung pada yang melaksanakanya, apakah konsisten atau tidak.

Rahmi Reskianto mengatakan...

ketiga komponen diatas bertujuan sama dengan dua komponen yang lainnya yang terbentuk dalam kurikulum. yaitu untuk membagun pendidikan yang berkualitas.

Izzah Al-fikry mengatakan...

Dalam merancang dan menyusun kurikulum ada beberapa komponen yaitu metode, tujuan dan evaluasi. Sebelum diadakan suatu pembelajaran, maka terlebih dahulu menyusun langkah-langkahnya agar proses belajar dapat berkembang dengan cepat sehingga menghasilkan pengetahuan yang di harapkan.

asmaul husna mengatakan...

dengan adanya komponen kurikulum tersebut, maka pendidikan aka terlaksana dengan baik.

baihaqi boy santos mengatakan...

pendidikan di indonesia makin meningkat ,,, ini merupakan perubahan dari kurikulum yg semakin baik...

Darmawati mengatakan...

Dengan adanya metode, organisasi kurikulum, dan juga evaluasi akan sangat membantu proses belajar-mengajar. Dimana metode adalah cara yang digunakan untuk pencapaian tujuan pendidikan. Organisasi kurikulum adalah sekumpulan bahan ajar yang digunakan oleh seorang pendidik. Sedangkan evaluasi adalah tes pengecekan terhadap siswa atas materi yang diajarkan.

Darmawati mengatakan...

Dengan adanya metode, organisasi kurikulum, dan juga evaluasi akan sangat membantu proses belajar-mengajar. Dimana metode adalah cara yang digunakan untuk pencapaian tujuan pendidikan. Organisasi kurikulum adalah sekumpulan bahan ajar yang digunakan oleh seorang pendidik. Sedangkan evaluasi adalah tes pengecekan terhadap siswa atas materi yang diajarkan.

Maya Fitriyah mengatakan...

Metode, organisasi kurikulum, dan evaluasi berhubungan erat. Bahwasanya ketiga-tiga komponen tersebut sangat diperlukan dalam proses pendidikan.

Elisa Purwasih mengatakan...

Seperti kita ketahui bahwa ketiga-ketiga komponen tersebut merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik dalam melakukan proses interaksi antara guru dan murid, yakni proses belajar-mengajar.

Irma Hafza mengatakan...

seperti yang sudah dijelaskan panjang lebar diatas, yang bahwa kelima komponen penyusun kurikulum itu memang sangat diperlukan oleh pendidik agar dapat berjalan proses mengajar yang efektif dan dapat mengetahui setingkat apa para peserta didik memahami dan menguasai apa yang sudah dijelaskan.

RASYIDY mengatakan...

Metode, organisasi dan evaluasi dari ketiga komponen tersebut dapat kita ambil kesimpulannya bahwa dalam kurikulum saling membutuhkan atau berkaitan erat antara satu dengan yang lainnya agar tercapainya suatu tujuan pendidikan yang diharapkan atau yang di inginkan.

Desi Elida mengatakan...

ketiga komponen tersebut sangat berperan penting dan saling mempengaruhi atas keberhasilan belajar mengajar. karena metode merupakan cara yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik. jika metode yang kita gunakan/dipilih tepat, maka akan berakibat baik, yaitu siswa akan sangat mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.
organisasin kurikulum juga berpengaru, karena disana kita akan dapat menilai dan melihat minat dan kemampuan siswa pada mata pelajaran tertentu, walaupun pemberian mata pelajaran itu tidak mempertimbangkan minat, kebutuhan dan kemampuan siswa, karena semua materi diberikan sama.
kemudian evaluasi merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan belajar mengajar atau kemampuan siswa itu sendiri, baik berupa penilaian formatif, maupun penilaian sumatif.

Rizawati mengatakan...

Nama : Rizawati
Nim : 250 919 159

metode, organisasi dan evaluasi
ketiga komponen tersebut sangatlah erat hubungannya dengan pendidikan. bila salah satu itu tidak ada, maka tidak lengkaplah suatu pendidikan. atau juga sangat erat kaitannya dengan kurikulum, dan bila salah satu itu tidak ada maka tidak akan tercapainya suatu pendidikan yang diharapkan.

Dedi Amrizal mengatakan...

Dengan adanya komponen-komponen kurikulum maka sebuah pengajaran berjalan dengan baik dan terarah. sehingga pengajar lebih mudah memberikan pengajarannya kepada peserta didik.
Dedi Amrizal.

TISARA mengatakan...

Komponen-komponen tersebut adalah tujuannya untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal dan cocok di terapkan di sekolah-sekolah.

Posting Komentar

 
Unsyiah - IAIN - Kompas