EVALUASI PENGAJARAN
Pertemuan ke5
SUBJEK DAN SASARAN EVALUASI
Ruang D 3.4 (Jum'at, 9-11-2012)
Siraj, S.Pd., M.Pd
Subjek evaluasi adalah orang yang melakukan pekerjaan
evaluasi. Siapa yang biasa disebut sebagai subjek evaluasi untuk setiap tes,
ditentukan oleh suatu aturan pembagian tugas atau ketentuan yang berlaku.
Contoh:
- Untuk melaksanakan evaluasi tentang prestasi belajar atau pencapaian maka sebagai subjek evaluasi adalah guru.
- Untuk melaksanakan evaluasi sikap yang menggunakan sebuah skala maka sebagai subjeknya dapat meminta petugas yang ditunjuk, dengan didahului oleh suatu latihan melaksanakan evaluasi tersebut.
- Untuk melaksanakan evaluasi terhadap kepribadian dimana menggunakan sebuah alat ukur yang sudah distandarisasikan maka subjeknya adalah ahli-ahli psikologi. Disamping alat-alatnya yang harus bersifat rahasia maka subjek evaluasi haruslah seorang yang betul-betul ahli karena jawaban dan tingkah laku orang yang di tes harus diinterpretasikan dengan cara tertentu.
Objek
evaluasi biasa disebut juga dengan sasaran evaluasi. Yaitu segala sesuatu yang
menjadi titik pusat pengamatan karena penilai menginginkan informasi tentang
sesuatu tersebut. Objek evaluasi pendidikan dilihat dari aspek inputnya, maka
objek dari evaluasi pendidikan itu sendiri meliputi tiga aspek, yaitu:
1.
Aspek Kognitif (Kemampuan)
Kemampuan
calon peserta didik yang akan mengikuti program pendidikan sebagai calon dokter
tentu harus dibedakan dengan kemampuan calon peserta didik yang akan mengikuti
program pendidikan pada sebuah perguruan tinggi dengan jurusan fisika. Adapun
alat yang biasa digunakan dalam rangka mengevaluasi kemampuan peserta didik itu
adalah tes kemampuan (attitude tes)
2.
Aspek Psikomotor (Kpribadian)
Kepribadian
adalah sesuatu yang terdapat pada diri seseorang, yang menampakkan bentuknya
dari tingkah lakunya. Sebalum mengikuti program pendidikan tertentu, para calon
peserta didik perlu terlebih dahulu dievaluasi kepribadiannya masing-masing,
sebab baik burukya kepribadian mereka secara psikologis akan dapat mempengaruhi
keberhasilan mereka dalam mengikuti program tertentu. Evaluasi yang dilakukan
untuk mengetahui atau mengungkap kepribadian seseoarng adalah dengan jalan
menggunakan tes kepribadian (personality test).
3.
Aspek Afektif (Sikap)
Sikap, pada
dasarnya adalah merupakan bagian dari tingkah laku manusia, sebagai gejala atau
gambaran kepribadian yang memencar keluar. Namun karena sikap ini merupakan sesuatu
yang paling menonjol dan sangat dibutuhkan dalam pergaulan, maka diperoleh
informasi mengenai sikap seseorang adalah penting sekali. Karena itu maka aspek
sikap tersebut perlu dinilai atau dievaluasi terlebih dahulu bagi para calon
peserta didik sebelum mengikuti program pendidikan tertentu.
Sasaran
evaluasi adalah segala sesuatu yang menjadi titik pusat pengamatan karena
penilai menginginkan informasi tentang sesuatu tersebut. Sasaran penilaian
untuk unsur-unsurnya meliputi:
a.
Input
Calon
siswa sebagai pribadi yang utuih dapat ditinjau dari beberapa segi yang
menghasilkan bermacam-macam bentuk tes yang digunakan sebagai alat untuk
mengukur. Aspek yang bersifat rohani setidak-tidaknya mencakup 4 hal:
1.
Kemampuan. Calon siswa harus memiliki kemampuan yang
sepadan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan ini disebut tes
kemampuan atau attitude test.
2.
Kepribadian, adalah yang terdapat pada diri manusia
dan menampakan bentuknya dalam tingkah laku. Alat untuk mengetahui kepribadian
seseorang disebut tes kepribadian atau personality test.
3.
Sikap-sikap, sikap ini merupakan ini merupakan bagian
dari tingkah laku manusia sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang
memancar keluar. Alat untuk mengetahui keadaan sikap seseorang dinamakan tes
sikap atau attitude test. Oleh karena tes ini berupa skala maka lalu
disebut skala sikap atau attitude scale.
4.
Intelegensi, untuk mengetahui tingkat inteligensi ini
digunakan tes inteligensi yang sudah banyak diciptakan oleh para ahli. Dalam
hal ini yang terkenal adalah tes buatan Binet dan Simon yang dikenal dengan tes
Binet-Simon. Selain itu ada lagi tes-tes yang lain misalnya SPM, Tintum, dan
sebagainya. Dari hasil tes akan diketahui IQ (Intelligence Quotient)
orang tersebut.
b.
Transformasi
Unsur-unsur
dalam transformasi yang menjadi objek penilaian antara lain:
1.
Kurikulum/materi
2.
Metode dan cara penilaian
3.
Sarana pendidikan/media
4.
Sistem administrasi
5.
Guru dan personal lainnya
c.
Output
Penilaian
terhadap lulusan suatu sekolah dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat
pencapaian/prestasi belajar mereka selama mengikuti program. Alat yang
digunakan untuk mengukur pencapaian ini disebut tes pencapaian atau achievement
test.
Kecenderungan
yang ada sampai saat ini di sekolah adalah bahwa guru hanya menilai prestasi
belajar aspek kognitif atau kecerdasan saja. Alatnya adalah tes tertulis. Aspek
psikomotorik, apalagi afektif, sangat langka dijamah oleh guru. Akibatnya dapat
kita saksikan, yakni bahwa para lulusan hanya menguasai teori tetapi tidak
terampil melakukan pekerjaan keterampilan, juga tidak mampu mengaplikasikan
pengetahuan yang sudah mereka kuasai. Lemahnya pembelajaran dan evaluasi
terhadap aspek afektif inim jika kita mau introspeksi, telah berakibat
merosotnya akhlak para lulusan, yan selanjutnya berdampak luas pada merosotnya
akhlak bangsa.
0 komentar:
Posting Komentar